Kebijakan Imigrasi Baru di AS: Pulang Gratis untuk Imigran Ilegal
Daftar Pustaka
Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah meluncurkan kebijakan imigrasi baru yang kontroversial. Kebijakan ini menawarkan insentif finansial dan fasilitas perjalanan gratis bagi imigran ilegal yang bersedia meninggalkan negara tersebut secara sukarela. Program ini, yang dikenal sebagai “Project Homecoming,”. Selanjutnya program ini bertujuan untuk mendorong “self-deportation” atau deportasi sukarela sebagai alternatif dari proses deportasi yang memakan biaya dan sumber daya.
Latar Belakang Program
Pada 9 Mei 2025, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang meluncurkan “Project Homecoming.” Melalui program ini, imigran ilegal yang memilih untuk kembali ke negara asal mereka secara sukarela akan menerima bantuan keuangan sebesar $1.000 dan tiket penerbangan gratis. Proses pendaftaran ini bisa dilakukan melalui aplikasi CBP Home, yang dulunya bernama CBPOne. Pada awalnya aplikasi ini digunakan untuk mengatur janji temu imigrasi pada saat pemerintahan Biden. Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menyatakan bahwa program ini akan mengurangi biaya deportasi hingga 70%. Hal ini mengingat biaya rata-rata deportasi saat ini mencapai $17.121 per individu.
Mekanisme Program
Imigran ilegal yang ingin berpartisipasi dalam program ini harus mendaftar melalui aplikasi CBP Home. Setelah keberangkatan mereka dikonfirmasi, mereka akan menerima pembayaran $1.000 sebagai insentif. Selain itu, mereka akan diprioritaskan lebih rendah untuk penahanan oleh Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) selama proses persiapan keberangkatan mereka. Pemerintah juga menyediakan layanan bantuan di bandara untuk membantu proses keberangkatan.
Tujuan dan Harapan Pemerintah
Pemerintah berharap bahwa dengan menawarkan insentif finansial dan fasilitas perjalanan gratis, lebih banyak imigran ilegal akan memilih untuk meninggalkan AS secara sukarela, sehingga mengurangi beban sistem imigrasi dan penegakan hukum. Presiden Trump menyatakan bahwa mereka yang memilih untuk tidak meninggalkan negara secara sukarela akan menghadapi penegakan hukum yang lebih ketat. Hal ini termasuk deportasi paksa dan kemungkinan hukuman tambahan.
Kritik dan Kekhawatiran
Program ini telah mendapat kritik dari berbagai kelompok advokasi imigran dan pengacara imigrasi. Mereka khawatir bahwa program ini dapat mempersulit proses hukum bagi imigran yang sebenarnya memenuhi syarat untuk tinggal di AS. Contohnya seperti pencari suaka atau mereka yang memiliki kasus imigrasi yang sedang berlangsung. Ada juga kekhawatiran bahwa imigran mungkin merasa tertekan untuk meninggalkan negara tersebut tanpa memahami sepenuhnya hak-hak hukum mereka.
Dampak terhadap Anak-anak Warga Negara AS
Salah satu aspek paling kontroversial dari kebijakan ini adalah dampaknya terhadap anak-anak yang lahir di AS dari orang tua imigran ilegal. Beberapa kasus menunjukkan bahwa anak-anak warga negara AS telah dideportasi bersama orang tua mereka. Sebenarnya mereka memiliki hak hukum untuk tinggal di AS. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang perlindungan hak-hak konstitusional anak-anak tersebut.
Perbandingan dengan Program Sebelumnya
Program “Project Homecoming” bukanlah upaya pertama pemerintah AS untuk mendorong deportasi sukarela. Pada tahun 2008, ICE meluncurkan “Operation Scheduled Departure,” yang menawarkan kesempatan bagi imigran ilegal untuk meninggalkan AS secara sukarela. Namun, program tersebut hanya menarik delapan dari 457.000 imigran yang memenuhi syarat. Hal ini menunjukkan bahwa insentif yang ditawarkan saat itu tidak cukup menarik bagi sebagian besar imigran ilegal.
Reaksi Publik dan Politik
Reaksi terhadap program ini beragam. Pendukung kebijakan imigrasi yang lebih ketat memuji program ini sebagai langkah pragmatis untuk mengurangi jumlah imigran ilegal tanpa membebani sistem penegakan hukum. Namun, para kritikus menilai bahwa program ini dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia dan memperburuk ketidakpastian hukum bagi banyak imigran.
Kesimpulan
“Project Homecoming” mencerminkan pendekatan baru pemerintah AS dalam menangani imigrasi ilegal, dengan menggabungkan insentif finansial dan fasilitas perjalanan gratis untuk mendorong deportasi sukarela. Meskipun program ini bertujuan untuk mengurangi beban sistem imigrasi, berbagai kritik dan kekhawatiran menunjukkan bahwa implementasinya harus dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa hak-hak hukum dan kemanusiaan para imigran tetap dihormati.